Selasa, 30 Maret 2010

Cacar (Impetigo)

Cacar merupakan infeksi bakteri yang menyebabkan luka-luka yang cepat menular dan disertai kerak (crusta) berwarna kuning dan mengilap. Cacar monyet sering terjadi pada muka anak-anak, terutama sekitar mulut.

Penyakit tersebut mudah ditularkan ke orang lain melalui luka-lukanya atau melalui jari tangan yang kotor.

A. Pengobatan :

1. Cucilah bagian yang sakit dengan sabun dan air matang, basahi perlahan-lahan dan bersihkan keraknya
2. Oleskan gentian violet atau salep antibiotika seperti polyporin atau tetracycline pada lukanya, jika Anda memiliki obat-obatan tersebut
3. Apabila infeksi telah menjalar dan meluas atau menyebabkan peninggian suhu tubuh, berikan tablet penicillin. Ini dilakukan dengan pengawasan petugas kesehatan.

B. Pencegahan :

1. Ikuti petunjuk tentang Kebersihan Perorangan. Dengan membiasakan diri untuk merawat kesehatan pribadi, diharapkan dampak cacar akan dapat dikurangi.
2. Selalu mencuci tangan dengan sabun setelah bangun tidur pada pagi hari, atau setelah buang air besar, dan sebelum makan.
3. Membiasakan memakai alas kaki, juga untuk anak-anak.
4. Mandikan anak-anak setiap hari dan lindungilah mereka dari gigitan kutu busuk serta serangga terbang yang menggigit. Apabila seorang anak menderita kudis, obatilah secepat mungkin
5. Jangan biarkan seorang anak yang menderita cacar dibiarkan tidur atau bermain bersama anak-anak lain. Mulailah mengobatinya ketika tanda-tanda pertama cacar muncul.

C. Cacar Air/Cangkrang/Varicella

Infeksi virus yang ringan mulai terjadi 2 sampai 3 minggu setelah seorang anak ditulari oleh anak lain yang menderita cacar air.

Masa inkubasi: 2-3 pekan

D. Tanda-tanda Cacar Air :

Pertama-tama timbul banyak bercak berukuran kecil, merah, dan gatal. Kemudian bercak-bercak ini berubah menjadi bintul (papila) atau lepuhan (vesicula) yang kecil, pecah dan akhirnya membentuk keropeng (crusta). Biasanya bercak-bercak ini mulai timbul pada badan, kemudian menyebar pada wajah, lengan, serta kaki. Mungkin terdapat bercak, lepuhan dan keropeng sekaligus pada saat yang bersamaan.

E. Pencegahan Cacar Air

1. Vaksinasi 7
2. Varicella Zoster Immunoglobulin (VZIG).3

Pengobatan :

Infeksi ini akan berlangsung selama satu minggu. Mandikan anak setiap hari dengan sabun dan air hangat. Untuk menghilangkan rasa gatal, tempelkan potongan kain yang dibasahi dengan cairan yang berasal dari gandum dan air yang telah direbus serta disaring. Potonglah kuku jari tangan penderita pendek-pendek. Jika keropengnya mengalami infeksi, oleskan gentian violet atau salep antibiotika pada keropeng tersebut.

F. Fakta-fakta tentang cacar air :

1. Penyakit cacar air biasa ditemui pada anak-anak dan 90% diantaranya berusia di bawah 9 tahun. Sementara pada usia 15 tahun, persentase orang yang terkena cacar air sudah mencapai 90%.
2. Cacar ini diakibatkan oleh infeksi primer (pertama kali) Varicella Zoster Virus (VZV).
3. Setelah dinyatakan sembuh, VZV tidak serta merta hilang dari tubuh. Virus ini akan menetap di bagian saraf tertentu untuk kemudian teraktivasi kembali menjadi herpes zoster (cacar ular atau shingles)
4. Herpes zoster umumnya terjadi pada usia 60 tahun.
5. Angka kematian akibat cacar air sekitar 1,4 : 100.000
6. Pada beberapa kelompok, cacar air mungkin menyebabkan komplikasi serius seperi cacar air yang berat di seluruh tubuh, pneumonia, dan hepatitis

G. Kelompok yang rentan penyakit cacar air :

1. Bayi di bawah usia 28 hari
2. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah (misal pasien dengan HIV, penerima cangkok organ, penerima kemoterapi, pasien dengan leukimia)





Sumber: http://www.anneahira.com Selengkapnya...

Tifus

Tifus perut merupakan infeksi pada usus yang berimplikasi pada seluru jaringan tubuh. Penyakit ini disebarkan dari kotoran ke mulut dalam makanan dan air yang tercemar, dan sering timbul dalam bentuk wabah atau epidemi (penduduk jatuh sakit secara bersamaan).

Di antara berbagai penyakit infeksi yang kadang-kadang dinamakan demam, tifus perut merupakan salah satu penyakit yang paling berbahaya.

A. Bakteri penyebab tifus:

1. Rickettsia typhi
2. Rickettsia prowazekii

B. Tipe tifus tergantung dari bakteri mana yang menyebabkan infeksi.

Rickettsia typhi merupakan tifus endemik yang biasa terjadi di area tidak higienis dan kawasan miskin dengan temperatur yang dingin. Tifus ini biasa disebut “demam bui”. Bakteri ini disebarkan oleh kecoa, lalat, dan musang terbang.

Kasus tifus ini sering terjadi di Amerika Serikat bagian selatan dan tenggara. Masa inkubasinya 2 – 3 minggu. Risiko paling berat adalah terjadinya kematian.

Rickettsia prowazekii merupakan tifus epidemik. Ini terjadi pada seseorang yang pernah terjangkit tifus, re-aktivasi.

C. Sesorang yang menderita tifus menunjukkan hasil tes darah:

1. Rendah kadar sodium
2. Rendah kadar albumin
3. Enzim di dalam liver meningkat tajam
4. Terjadi keluhan di sekitar ginjal
5. Antibodi yang dihasilkan sangat tinggi

D. Komplikasi yang terjadi

1. Pneumonia
2. Kerusakan sistem saraf bagian tengah
3. Renal insufficiency

E. Berikut tanda-tanda penyakit tifus:

Minggu pertama

1. Awalnya mirip dengan demam atau influenza.
2. Sakit kepala dan leher
3. Panas naik sedikit demi sedikit setiapp hari sampai 40 derajat atau lebih.
4. Sering kali nadinya relatif lambat dibandingkan tingginya panas.
5. Kadang-kadang terdapat muntah, menceret atau sembelit.

Minggu kedua

1. Panas tinggi, nadi relatif lambat
2. Mungkin terlihat bercak merah muda pada badan
3. Badan menggigil/gemetar
4. Mengigau atau delirium (penderita tidak dapat berpikir dengan jelas)
5. Lemah, berat badan menurun, tubuh kekurangan cairan.

Minggu ketiga

Jika tidak terjadi komplikasi, panas dan tanda-tanda lainnya akan hilang perlahan-lahan.

F. Pengobatan:

1. Dapatkan segera pertolongan dokter atau petugas kesehatan terdekat
2. Berikan chloramphenicol untuk orang dewasa: dua kapsul @ 250 mg 4 kali sehari. Jika tidak ada chloramphenicol, gunakan ampicilin atau tetracycline.
3. Turunkan panasnya dengan dengan kain basah yang dingin
4. Berikan cairan yang banyak; sup, sari buah, dan minuman untuk mengembalikan cairan dalam tubuh.
5. Berikan makanan yang bergizi, kalau perlu dalam bentuk cairan.
6. Penderita harus tinggal di tempat tidur sampai panasnya hilang sama sekali
7. Jika penderita batuk darah atau timbul tanda-tanda peradangan pada selaput perut, ia harus segera dibawa ke rumah sakit.

G. Pencegahan tifus perut:

1. Mengindarkan diri dari hal-hal kotor seperti pencemaran air dan makanan oleh kotoran manusia. Pastikan jamban keluarga terletak jauh dari tempat penduduk mengambil air minum
2. Memberi perhatian khusus pada kebersihan air minum, terutama saat banjir.
3. Penderita harus tinggal di kamar terpisah untuk mencegah penyebaran tifus perut. Kotorannya harus dibakar atau dikubur di dalam lubang yang dalam. Orang yang merawatnya harus membasuh tangan segera sesudahnya.
4. Setiap orang yang pernah menderita tipes harus memberikan perhatian tambahan terhadap kebersihan perorangan dan tidak boleh bekerja di rumah makan atau di tempat-tempat pengolahan makanan.





Sumber: http://www.anneahira.com Selengkapnya...

HIV

HIV, "Human Immunodeficiency Virus", adalah penyebab AIDS, yakin penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Aids sangat menular dan belum ada obatnya sampai sekarang.

Aids menyebabkan sistem kekebalan tubuh si penderita tidak berdaya, sehingga ia akan sangat lemah dan mudah terserang penyakit lain seperti TBC, pneumonia, diare atau semacam penyakit kanker kulit. Penderita Aids kebanyakan meninggal disebabkan karena penyakit lain yang menyertai Aids di mana sistem pertahanan tubuh penderita tidak mampu melawannya lagi.

Virus Aids ditularkan melalui darah, air mani, cairan vagina dari penderita Aids ke dalam tubuh pasangannya. Bisa melalui hubungan seks, dari darah ibu hamil ke dalam janin yang dikandungnya, atau melalui jarum suntik dan transfusi darah yang telah terkontaminasi virus Aids.

Hati-hati: Anda dapat terjangkit virus Aids dari seorang pelacur atau wanita yang kelihatannya sehat walafiat. Hal ini karena gajala pertama AIDS baru tampak sesudah beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun sejak orang tersebut kemasukan virus AIDS.
AIDS tidak dapat ditularkan melalui hanya berjabat tangan, tinggal dan makan bersama. Air, makan, tempat WC umum, binatang insek tidak menularkan virus AIDS.

A. GEJALA :

Pada setiap orang gejalanya berbeda, biasanya menunjukkan gejala khas penyakit umum, hanya lebih berat dan lama. Jika tiga gejala ini timbul bersamaan dan penderita tampak sakit berat, barangkali ia penderita AIDS. Namun untuk memastikan, selayaknya dibuktikan dengan tes laboratorium di RSU terdekat.

1. Berat badan turun secara drastis sehingga penderita semakin kurus,
2. Mencret lebih dari satu bulan
3. Demam lebih dari satu bulan, kadang-kadang datang dan hilang dengan sendirinya.

Gejala-gejala lain yang mungkin timbul pada si penderita :

* Batuk lebih dari satu bulan
* Jamuran di mulut
* Pembesaran kelenjar limfa
* Ruam kulit
* Jengger ayam atau luka di alat kelamin dan pantat yang tidak sembuh bila diobati
* Selalu merasa lelah
* Mudah tertular TBC dan shingles

B. TINDAKAN YANG DILAKUKAN :

Terapi kausatif belum ada, secara simptomatif penderita AIDS perlu diobati untuk meringankan penderitaannya.

1. Untuk diare, berilah minuman rehidrasi
2. Untuk jamur, beri gentianviolet, nystatin atau miconazole
3. Untuk kutil genital (condylomata acuminata), beri podophyllin atau asam bichloroacetat
4. Demam, berilah cairan yang banyak, aspirin dan mandikan penderita dengan air es
5. Obati batuk dan pneumonia dengan antibiotik dan obat TBC bila BTA+.
6. Obati infeksi kulit dengan antibiotik dan antihistamin
7. Menjaga asupan si penderita dengan memberi dia makanan yang bergizi, laranglah jika ingin merokok, hentikan minum minuman keras, tidak boleh memakai obat bius, dan aturlah waktu untuk beristirahat.
8. Dikarenakan virus AIDS tidak menular melalui saluran pernapasan dan kulit, maka penderita tidak harus tidur dalam ruangan tersendiri. Lebih baik hidup dan dirawat di rumah agar keluarga dapat memberi dorongan moral kepada pasien.

C. PENCEGAHAN AIDS :

1. Hubungan seks hanya dilakukan dengan pasangan resmi, tidak berganti-ganti pasangan.
2. Menggunakan kondom akan mengurangi risiko sesorang tertular AIDS.
3. Hindari berhubungan seks dengan para pelacur dan merka yang menggunakan obat bius suntik.
4. Jangan menggunakan jarum suntuk yang belum disterilisasikan pada penderita lain, termasuk jarum akupuntur, alat sunat, pembersih telinga dan lain-lain.
5. Jangan menerima transfusi darah yang telah dites belum bebas terhadap virus AIDS
6. Dalam jangka panjang, penyebaran AIDS dapat dihentikan apabila tidak adanya pelacuran. Di mana setiap anggota masyarakat mendapatkan pekerjaan yang layak tanpa harus menjual dirinya.


Catatan :

Bagi perawat atau anggota keluarga yang merawat penderita AIDS, sebaiknya selalu memakai sarung tangan karet/plastik. Cucilah tangan selalu setelah melakukan kegiatan tersebut. Hal ini karena darah, luka terbuka, diare darah, atau muntah darah dari penderita AIDS dapat menularkan virus HIV.

Baju, sprei dan handuk penderita harus dicuci dengan air panas dan sabun, ditambah dengan desinfektan chlorida.




Sumber: http://www.anneahira.com Selengkapnya...

Asam Urat

Asam urat terjadi jika kadar uric acid di dalam ginjal tubuh terlalu berlebihan. Ginjal yang semestinya memfilter uric acid dan melepaskannya ke luar dari tubuh, gagal untuk bekerja secara normal.

Kadar uric acid yang tinggi di dalam darah akan menyebabkan kristal padat mengumpul di berbagai persendian. Ini menyebabkan rasa sakit pada si penderita.

Jika hal ini dibiarkan begitu saja, kristal-kristal uric acid akan menyebabkan pula kerusakan pada batu ginjal.

Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar purin adalah:

1. Alkohol
2. Ikan hearing, sarden dan sebangsanya
3. Telur
4. Jeroan; semua bagian yang terdapat dalam perut hewan: usus, hati, jantung, babat, dan limpa.


Catatan : Mengonsumsi jeroan secara berlebihan akan menyebabkan memperburuk kerja enzim hipoksantin dalam mengolah purin.


A. Fakta-fakta seputar asam urat

1. Tidak semua keluhan sakit sendi dan bengkak yang mengikutinya berarti seseorang mengalami sakit asam urat. Untuk memastikan apakah benar orang tersebut sakit asam urat, hendaknya diperiksakan ke dokter.
2. Lebih sering diderita oleh pria, sementara kaum perempuan jarang sekali ditemukan kasusnya kecuali pada masa setelah menopause. Kaum perempuan jarang menderita penyakit asam urat karena memiliki hormon estrogen yang berfungsi membantu pembuangan asam lewat urine.
3. Iklan obat yang menawarkan penyembuhan terhadap sakit asam urat semakin mengacaukan pandangan umum terhadap kebenaran penyakit tersebut.
4. Kristal-kristal asam (uric acid) dihasilkan oleh metabolisme purin, salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.
5. Seara alamiah, purin sudah dihasilkan oleh tubuh sebesar 85%. Jadi hanya dibutuhkan 15% purin yang berasal dari asupan makanan.
6. Makanan yang berasal dari hewan menghasilkan purin lebih besar dibandingkan makanan dari tumbuh-tumbuhan. Ini mengakibatkan orang yang suka makan daging lebih rentan untuk terjangkit penyakit asam urat.
7. Suku Maori memiliki prevalensi menderita penyakit asam urat paling besar di dunia. Sedangkan di Indonesia, penyakit asam urat diderita oleh masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.


B. Penggolongan penyakit asam urat

1. Penyakit gout primer

Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Bisa merupakan gabungan dari faktor genetik dan hormonal yang mengakibatkan produksi uric acid berlebihan sehingga menganggu metabolisme tubuh.

2. Penyakit gout sekunder

Ini disebabkan oleh cara mengonsumsi makanan yang tidak tepat. Orang yang menderita penyakit gout sekunder cenderung teledor dalam memilih makanan, lebih menyukai menyantap hidangan daging yang berpotensi meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh.

C. Penyebab penyakit Asam Urat

1. Penyakit darah (penyakit sunsum tulang, polisitemia)
2. Penggunaan obat terlarang dan minuman beralkohol
3. Obesitas/Kegemukan
4. Penderita diabetes mellitus juga berpotensi memiliki penyakit asam urat

D. Kadar Uric Acid di dalam Darah

Pencatatan kadar uric acid di dalam darah dari laboratorium satu ke laboratorium lain beragam. Tergantung kondisi tubuh si pasien saat melakukan tes darah. Hasil biasanya bisa diperoleh antara 1 sampai 2 hari.

1. Untuk laki-laki :

3,4 - 7,0 miligram per desi Liter (mg/dL)
Atau 200 - 420 mikromol per Liter (mcmol/L)

2. Untuk perempuan :

2,4 - 6,0 mg/dL
Atau 140 - 360 mcmol/L

3. Untuk anak-anak :

2,5 - 5,5 mg/dL
Atau 120 - 330 mcmol/L



Sumber: http://www.anneahira.com Selengkapnya...

Penyakit Hidung

*


Penyakit Hidung

Oleh: AsianBrain.com Content Team

Penyakit hidung membutuhkan perawatan yang cepat dikarenakan berhubungan dengan sistem pernapasan. Hidung seperti kita ketahui adalah jalan masuk utama oksigen dan keluarnya karbondioksida.

Jika kualitas udara kurang baik, pengaruh polusi, atau masuknya benda-benda asing ke dalam hidung, dipastikan alat pernapasan akan mengalami berbagai penyakit.

Banyak orang yang menyepelekan gangguan hidung. Padahal menjaga kesehatan hidung sama pentingnya dengan organ tubuh lainnya. Berikut macam-macam penyakit yang berhubungan dengan hidung:


A. SALESMA(COLD) DAN INFLUENZA(FLU)

Salesma dan infuenza merupakan infeksi pada alat pernapasan yang disebabkan oleh virus, dan umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit leher dan kadang-kadang panas atau sakit pada persendian. Gejala yang mengiringi diantaranya mencret ringan, terutama pada anak kecil.

Salesma dan influenza hampir selalu sembuh sendiri tanpa obat. Jangan gunakan penicillin, tetracycline atau antibiotika lainnya, karena obat-obatan ini sama sekali tidak menyembuhkan dan dapat menimbulkan bahaya. Hal yang dilakukan saat menemui anggota keluarga memiliki gejala salesma:

1. Minum air panas dan cukup istirahat.
2. Aspirin atau acetaminophen dapat menurunkan panas dan menghilangkan sakit kepala. Tablet-tablet salesma yang lebih mahal tidak lebih manjur daripada aspirin. Jadi, mengapa Anda harus memboroskan uang?
3. Tetaplah makan seperti biasa, karena tidak ada pantangan mengonsumsi sesuatu.

Cara mengobati batuk dan hidung tersumbat:

Jika salesma atau influenza berlangsung lebih dari satu minggu, atau telah timbul panas, batuk ditambah dengan keluarnya banyak lendir beserta nanah (dahak), bernapas dalam kondisi cepat dan dangkal, atau mengalami sakit dada, maka terdapat kemungkinan si penderita mengalami radang cabang tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru (pneumonia). Dalam keadaan ini diperlukan antibiotika. Bahaya terjadinya radang paru-paru lebih besar pada orang-orang berusia lanjut dan yang menderita gangguan paru-paru seperti bronchitis menahun.

Sakit tenggorokan atau sakit leher sering kali merupakan bagian dari salesma. Tidak diperlukan obat khusus, tetapi kumur dengan air hangat akan membantu proses penyembuhan. Jika sakit leher terjadi secara mendadak, disertai panas tinggi, kemungkinannya adalah strep throat (sakit leher karena infeksi streptoccus). Dalam keadaan ini diperlukan pengobatan khusus.

Pencegahan Salesma:

1. Nutrisi makanan yang bermutu akan membantu pencegahan penyakit salesma. Mengonsumsi jeruk, tomat dan buah-buahan lain yang mengandung vitamin C sangat dianjurkan.
2. Bertentangan dengan kepercayaan umum, salesma bukan terjadi karena kedinginan atau kehujanan. Salesma ditularkan oleh seseorang yang telah menderita infeksi melalui vektor udara.
3. Untuk mencegah penularan kepada orang lain, maka penderita harus makan dan tidur terpisah dari anggota keluarga lain terutama menjauhi bayi. Ia harus menutup hidung atau mulutnya ketika batuk atau bersin.
4. Untuk mencegah agar salesma tidak menimbulkan sakit telinga, jangan menghembus ingus kuat-kuat, hapus saja ingus anda. Ajarkan anak-anak agar melakukan hal yang sama.

B. HIDUNG YANG TERSUMBAT DAN PILEK

Hidung yang tersumbat atau pilek dapat terjadi karena salesma atau alergi. Banyak lendir dalam hidung menyebabkan infeksi telinga pada anak-anak atau gangguan sinus (peradangan gawat dan berlangsung lama pada rongga tulang yang berhubungan dengan rongga hidung) pada orang dewasa.

Untuk melegakan hidung yanng tersumbat, dapat dilakukan tindakan sebagai berikut:

1. Pada anak-anak kecil, hisaplah dengan hati-hati ingus atau lendir dari hidung dengan menggunakan balon penghisap atau sempritan tanpa jarum suntik.
2. Orang dewasa dan anak-anak remaja dapat menghirup air garam kedalam hidungnya. Tindakkan ini akan mencairkan lendir.
3. Bernapas dalam uap air panas akan melegakan hidung yang tersumbat.
4. Hapuslah ingus Anda, tetapi jangan menghembuskan ingus kuat-kuat, karena tindakan ini dapat menimbulkan sakit telinga dan infeksi sinus.
5. Penderita yang sering mengalami sakit telinga atau gangguan sinus dapat mencegahnya dengan memakai tetes hidung decongestan seperti phenyleprine. Setelah menghirup sedikit air garam, teteskan obat tersebut dalam hidung sebagai berikut:

Miringkan kepala, kemudian teteskan 2 atau 3 tetes ke dalam lubang hidung sebelah bawah. Tunggu beberapa menit dan lakukan hal yang sama pada lubang lainnya.

C. GANGGUAN SINUS (SINUSITIS)

Sinusitis merupakan peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung, yang gawat dan biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis).

Tanda-tanda:

1. Sakit pada muka di sekitar mata. Pada daerah ini jika Anda mengetuk tulang atau menundukkan kepala, muka akan terasa sakit.
2. Hidung sering kali tersumbat oleh adanya nanan atau ingus yang kental.
3. Kadang-kadang diikuti oleh panas.

Pengobatan:

1. Hirup sedikit air garam ke dalam hidung
2. Letakkan kompres hangat di bagian wajah
3. Gunakan tetes hidung decongestan seperti phenyleprine
4. Antibiotika seperti tetracyclin, ampicilin, atau penicillin, bisa digunakan untuk meredakan sinus.
5. Jika si penderita kondisinya tidak membaik, segera minta pertolongan dokter.

D. PERADANGAN HIDUNG KARENA ALERGI (RHINITIS ALLERGICA)

Rhinitis Allergica disebabkan oleh adanya reaksi alergi pada hidung yang ditimbulkan oleh masuknya substansi asing ke dalam saluran tenggorokan.

Pengobatan:

Gunakan antihistamin seperti chlorpheniramine, dimenhydrinate, yang biasanya dijual untuk mengobati mabuk perjalanan.

Pencegahan:

Carilah penyebab terjadinya alergi, seperti debu; bulu ayam; tepung sari bunga; jamur, dan usahakan untuk menghindari benda-benda tersebut.




Sumber : http://www.anneahira.com Selengkapnya...

 
Copyright © Penyakit
Convert By NewBloggerTemplates Wordpress by WpThemesCreator